akal, diam.
urat, diam.
mencari nafas di dalam hati
mencari nyawa di dalam diri
mendiri cinta pada yang tak sudi
mencari harga diri
aku gadis yang disampah-sampahkan
aku gadis yang dihilangkan
aku pecinta yang ingin disayang
aku ini bukan milik orang
mencari diri di dalam kamu
mencari maruah diri di dalam cinta kamu
mencari nafas yang telah di matikan
mencari langit yang telah pernah engkau kuningkan
mencari aku
mencari engkau
mencari indah
mencari dia yang kau cinta
mengapa cinta ini kau tolak ke tepi?
mau tolakkan kepala ini
mencari rasa
mencari dia
mencari harga diri yang kau lelongkan ke tepi ke dalam api
ke dalam api
ke dalam api
ke dalam api
aku ini perempuan yang telah pun kau lelong-lelongkan pada langit itu
aku perempuan itu: perempuan yang bodoh itu
mengapa aku di biar di sini?
mengapa aku dibiar kau pergi?
mengapa aku di sini, kamu di situ berbahagia selalu?
mencari diri, mencari diri
mencari aku, mencari kamu
mencari dia, mencari semua
mencari segala, mencari semua
mengapa cinta?
mengapa sayang?
mengapa rasa ini kau buangkan sekarang?
jiwa, diam.
mata, pejam.
hidung, diam.
mulut, diam.
segala diam
dunia memejam memandang aku:
“hey, bodoh kamu!
pergilah engkau!
dia bukan milikmu!
pergilah engkau!
dia bukan milikmu lagi
cinta kamu dimamah api”
mengapa aku disini: aku menunggu kamu, si orang itu?
mengapa aku di sini mengharapkan cinta yang sudah pergi?
yang sudah pergi!
mengapa aku mengharap lagi?
mengapa aku masih di sini?
mengharapkan sementara cinta
mengharapkan pada yang tiada
tiada
tiada
tiada
No comments:
Post a Comment